\1\ Kabut yang merayapi tebing-tebing tinggi sepagi ayam berkokok telah sirna. Tapi Pak Naya, salah satu warga desa K, masih berselimut resah sampai ke leher…
Selengkapnya Memoar Kakek di Belakang RumahCategory: Kalbu
Aku Masih di Sana
Aku Masih di Sana : Masih Seperti Dulu Laki-laki dari masa lalunya itu adalah sebuah puisi nostalgia, cinta, tekad, harapan, nada, kebiasaan, dan sabda mimpi-mimpi…
Selengkapnya Aku Masih di SanaPerempuan Tanpa Mahkota
Jam sebelas siang aku bangun, ketika sayup-sayup adzan subuh jauh tak terdengar. Akhir-akhir ini memang aku sudah sering bangun siang hari karena begadang. Tidak tahu…
Selengkapnya Perempuan Tanpa MahkotaTak Ada Terimakasih Hari ini
Aku terbangun pukul 04.00 saat surau yang jaraknya hanya tiga rumah dari kamar indekos-ku menggemakan ayat-ayat Tuhan. Terbukanya mataku juga diiringi hawa Kaliurang yang dinginnya…
Selengkapnya Tak Ada Terimakasih Hari iniSebuah Omong Kosong Tentang Cinta
Pada suatu malam, di tengah suasana romantis Kafe Rembulan, tiba-tiba pacarku mengangankan sebuah kecantikan abstrak setelah mengenal tokoh Remedios dalam novel Seratus Tahun Kesunyian yang…
Selengkapnya Sebuah Omong Kosong Tentang CintaLelaki Tua yang Diam-diam Menyimpan Dendam
Pak Agus. Orang-orang kampung mengenalnya dengan sebutan itu. Seorang lelaki tua berusia kira-kira 40-an tahun. Memiliki seorang istri dan dianugerahi dua orang anak, seorang putra…
Selengkapnya Lelaki Tua yang Diam-diam Menyimpan DendamMenyusuri The Waste Land bersama T.S. Eliot
Tentang sebuah perjalananku bersama Eliot… Perjalanan ini dimulai ketika saya menentukan pilihan dengan segala konsekuensi. Pilihan pendidikan yang saya pilih adalah kemantapan yang saya dapatkan…
Selengkapnya Menyusuri The Waste Land bersama T.S. EliotKilas Balik
Seorang sedang berdiri mematung di tengah keramaian manusia berlalu-lalang. Ia Menundukkan wajahnya yang muram, sambil menenteng tumpukan kertas yang sedari tadi ia genggam erat. Sesekali…
Selengkapnya Kilas BalikFalia dan Falio
“Falio, ke mana lagi aku mesti mencari?” tanya Falia murung dan ia tahu ia tak akan mendapat jawaban apa pun. Ia telah mencari pinjaman ke…
Selengkapnya Falia dan FalioJalan Terjal di Tanah Rencong
“Kakaak…tolong telfon kak Sanii. Tolong selamatkan mamakku!! Telfon kak Sani Kaak, selamatkan Mamakkuu! Selamatkan Mamakkuu!! Huu…huu… selamatkan Mamakku… selamatkan… huu…huu”. Derai air matanya tak dapat…
Selengkapnya Jalan Terjal di Tanah Rencong